BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Mutu pelayanan
kebidanan adalah tingkat kesempurnaan dan standar yang telah di tetapkan dalam
memberikan pelayanan kebidanan untuk mengurangi tingkat kematian.Mutu pelayanan
kebidanan menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa
puas pada klien. Kualitas jasa adalah bagian terpenting dalam memberi kepuasan
kepada pelanggan. Pelayanan kebidanan dibawah naungan organisai profesi juga
terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan.( Depkes RI,2010).
Kepuasan pasien
dan kepercayaan pasien terhadap suatu organisasi sebenarnya sangat memegang
peranan penting dalam persaingan disegmen pasar karena pasien/klien sebagai
pelanggan merupakan alat promosi yang paling efektif dan akurat untuk menarik
perhatian pelanggan lainnya dengan cara memberi informasi kepada orang lain.
Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem yang
terdapat dalam Sistem Kesehatan ialah Subsistem Pelayanan kesehatan. Untuk
dapat memahami Sistem Kesehtan dengan baik, perlu pula dipahami
tentang Subsistem Pelayanan Masyarakat. Terwujudnya keadaan sehat adalah
kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang, tetapi juga keluarga,
kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat
tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai
mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan (Blum, 1974).
Pada saat ini berkat perkembangan ilmu
dan teknologi, dan juga kehidupan masyarakat, tampak bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya. Bentuk dan jenis pelayana
kesehatan tersebut, ternyata tidaklah sama antara satu negara dengan negara
lainnya. Setiap negara, tergantung dari ilmu dan teknologi, kebutuhan dan
tuntutan kesehtan, tingkat sosial ekonomi serta latar belakang politik, dapat
memiliki bentuk dan pelayanan kesehatan yang agak berbeda. Bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara yang telah maju (developed
countries) tidaklah sama dengan yang diselenggarakan di negara-negara
berkembang (developing countries). Demikian pula halnya antar
negara-negara yang telah maju. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Amerika Utara misalnya, tidaklah sama dengan bentuk dari
jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara Eropa Barat.
Sebenarnya jika membicarakan Subsistem Pelayanan Kesehatan,
pengertian yang terkandung didalamnya amat luas sekali. Sebagai
akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat berbagai kegiatan yang
sekalipun tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena dampaknya
juga ditemukan pada kesehatan, menyebabkan berbagai kegiatan tersebut
seyogyanya harus turut diperhitungkan.
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan ialah, suatu proses upaya
yang dilaksanakan secara berkesinambungn, sistimatis, objektif dan terpadu
dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan berdasarkan Standar yang telah ditetapkan serta menentukan dan
melaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai kemampuan yang ada dan menilai
hasil yang dicapai guna menyusun saran tindaklanjut lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu konkuren
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud standar pelayanan kebidanan 10 -14
3. Untuk mengetahui aplikasi daripada
program menjaga mutu secara konkuren dengan standar pelayanan kebidanan 10- 14 .
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A. Pengertian Program Menjaga Mutu
Pengertian program menjaga mutu banyak
macamnya, beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting adalah:
1. Program
menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif
dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk
memperbaiki mutu pelayanan (Depkes
RI, 2011).
2. Program menjaga
mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara penampilan yang
ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan
batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank, 2008).
3. Program menjaga
mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan penyelesaian
masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai
peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital
Association, 2000).
4. Program menjaga
mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis
dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai
peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta
menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation
of Hospitals, 2010).
B. Tujuan Program Menjaga Mutu
Tujuan Program Jaminan Mutu secara Umum dapat
dibedakan atas dua. Tujuan tersebut adalah :
1. Tujuan Umum.
Tujuan
Program Jaminan Mutu adalah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan.
2. Tujuan Khusus.
a. Diketahuinya masalah mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
b. Diketahuinya penyebab munculnya
masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselanggarakan.
c. Tersusunnya upaya penyelesaian
masalah dan peyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan.
d. Terselenggaranya upaya
penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang
ditemukan.
e. Tersusunnya saran dan tindak lanjut
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
C. Syarat Program Menjaga Mutu
Syarat program
menjaga mutu banyak macamnya, beberapa dari persyaratan yang dimaksud dan
dipandang penting ialah:
1.
Bersifat khas.
Syarat pertama
yang harus dipenuhi adalah harus bersifat khas, dalam arti jelas sasaran,
tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta diarahkan hanya untuk hal-hal yang
bersifat pokok saja. Dengan adanya syarat seperti ini, maka jelaslah untuk
dapat melakukan program menjaga mutu yang baik perlu disusun dahulu rencana
kerja program menjaga mutu.
2.
Mampu melaporkan setiap penyimpangan.
Syarat kedua
yang harus dipenuhi ialah kemampuan untuk melaporkan setiap penyimpangan secara
tepat, cepat dan benar. Untuk ini disebut bahwa suatu program menjaga mutu
yang baik seyogianya mempunyai mekanisme umpan balik yang baik.
3.
Fleksibel dan berorientasi pada masa
depan.
Syarat ketiga
yang harus dipenuhi ialah sifatnya yang fleksibel dan berorientasi pada masa depan.
Program menjaga mutu yang terlau kaku dalam arti tidak tanggap terhadap setiap
perubahan, bukanlah program menjaga mutu yang baik.
4.
Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan
organisasi.
Syarat keempat
yang harus dipenuhi ialah harus mencerminkan dan sesuai dengan keadaan
organisasi. Program menjaga mutu yang berlebihan, terlalu dipaksakan sehingga
tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena itu
bukanlah suatu program yang baik.
5.
Mudah dilaksanakan.
Syarat kelima
adalah tentang kemudahan pelaksanaannya, inilah sebabnya sering dikembangkan
program menjaga mutu mandiri (Self assesment). Ada baiknya program
tersebut dilakukan secara langsung, dalam arti dilaksanakan oleh pihak-pihak
yang melaksanakan pelayanan kesehatan .
6.
Mudah dimengerti.
Syarat keenam
yang harus dipenuhi ialah tentang kemudahan pengertiannya. Program menjaga mutu
yang berbelit-belit atau yang hasilnya sulit dimengerti, bukanlah suatu program
yang baik.
D. Manfaat Program Menjaga Mutu
1.
Pemahaman
staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai
2.
Meningkatkan
efektifitas pelayanan yang diberikan.
3.
Mendorong
serta meningkatkan efisien dalam pengelolaan pekayanan kesehatan.
4.
Melindungi
pelaksanaan pelayanan kesehatan dari gugatan hokum
5.
Semakin
meningkatnya mutu pelayanan.
E. Program Menjaga Mutu Konkuren
Program menjaga
mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan bersamaan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih
ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan non medis
yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
kurang bermutu.Program menjaga mutu konkuren dinilai paling baik, namun paling
sulit dilaksanakan. Penyebab utamanya adalah karena adanya factor tentang rasa
serta ‘bias’ pada waktu pengamatan. Seseorang akan cenderung lebih
berhati-hati, apabila mengetahui sedang diamati. Kecuali apabila pelayanan
kesehatan tersebut dilaksanakan oleh satu tim (team work), atau apabila telah
terbentuk kelompok kesejawatan .
Mutu pelayanan
kesehatan sebenarnya menunjuk pada penampilan (performance) dari pelayanan
kesehatan yang dikenal dengan Keluaran (output) yaitu hasil akhir kegiatan dari
tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti
perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya.
Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses
(process), masukan (input) dan lingkungan (environment).Maka jelaslah bahwa
baik atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur
tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur harus
diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.
Untuk mengukur
dan menilai mutu asuhan dilaksanakan melalui berbagai metoda sesuai kebutuhan.Metode
yang digunakan adalah :
1. Audit
Audit adalah
pengawasan yang dilakukan terhadap masukan, proses, lingkungan dan
keluaran apakah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Audit dapat
dilaksanakan konkuren atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada
(rutin) atau mengumpulkan data baru. Dapat dilakukan secara rutin atau
merupakan suatu studi khusus.
2.
Review
Review
merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber daya,
laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-catatan.
Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai
maupun terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang diberikan.
3.
Survey
Survey dapat
dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara langsung maupun melalui
telepon, terstruktur atau tidak terstruktur. Misalnya : survei kepuasan pasien.
4.
Observasi terhadap asuhan pasien,Meliputi
observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Program
menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah
mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan
cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai
hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan.
Program menjaga
mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan bersamaan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih
ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan nonmedis yang
dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang
bermutu.
DAFTAR PUSTKA
Depkes
RI (2011), Pelaksanaan jaminan mutu pelayanan kesehatan gugus 1,
Jakarta
Depkes
RI (2009), Standarpelayanan mutu, Jakarta
Depkes
RI (2002), Pedoman Supervisi Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta
The Best Baccarat, Rules, Payouts and Strategies You Can Use to
BalasHapusThe Best Baccarat Strategy · febcasino Rule of thumb: If you make a game of Baccarat kadangpintar and the other cards, you must try a “Play the Cards” game. · Rule of thumb: if you make a game of Baccarat and 샌즈카지노 the other cards, you must try