Sabtu, 08 Oktober 2016

PROGRAM MEJAGA MUTU KONKUREN DALAM KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mutu pelayanan kebidanan adalah tingkat kesempurnaan dan standar yang telah di tetapkan dalam memberikan pelayanan kebidanan untuk mengurangi tingkat kematian.Mutu pelayanan kebidanan menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada klien. Kualitas jasa adalah bagian terpenting dalam memberi kepuasan kepada pelanggan. Pelayanan kebidanan dibawah naungan organisai profesi juga terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan.( Depkes RI,2010).
Kepuasan pasien dan kepercayaan pasien terhadap suatu organisasi sebenarnya sangat memegang peranan penting dalam persaingan disegmen pasar karena pasien/klien sebagai pelanggan merupakan alat promosi yang paling efektif dan akurat untuk menarik perhatian pelanggan lainnya dengan cara memberi informasi kepada orang lain.
Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem  yang terdapat dalam Sistem Kesehatan ialah Subsistem Pelayanan kesehatan. Untuk dapat  memahami Sistem Kesehtan dengan baik, perlu pula dipahami tentang Subsistem Pelayanan Masyarakat. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang, tetapi juga keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Blum, 1974).
Pada saat  ini berkat perkembangan  ilmu dan teknologi, dan juga kehidupan masyarakat, tampak bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya. Bentuk dan jenis pelayana kesehatan tersebut, ternyata tidaklah sama antara satu negara dengan negara lainnya. Setiap negara, tergantung dari ilmu dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan kesehtan, tingkat sosial ekonomi serta latar belakang politik, dapat memiliki bentuk dan pelayanan kesehatan yang agak berbeda. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara yang telah maju (developed countries) tidaklah sama dengan yang diselenggarakan di negara-negara berkembang (developing countries). Demikian pula halnya antar negara-negara yang telah maju. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Amerika Utara misalnya, tidaklah sama dengan bentuk dari jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara Eropa Barat.
Sebenarnya jika membicarakan Subsistem Pelayanan Kesehatan, pengertian yang terkandung  didalamnya amat luas sekali. Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat berbagai kegiatan yang sekalipun tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena dampaknya juga ditemukan pada kesehatan, menyebabkan berbagai kegiatan tersebut seyogyanya harus turut diperhitungkan.
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan ialah, suatu proses upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungn, sistimatis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan berdasarkan Standar yang telah ditetapkan serta menentukan dan melaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai kemampuan yang ada dan menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran tindaklanjut lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

B.     Tujuan
1.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu konkuren
2.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud standar pelayanan kebidanan 10 -14
3.      Untuk mengetahui aplikasi daripada program menjaga mutu secara konkuren dengan standar pelayanan kebidanan 10- 14 .



BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Pengertian Program Menjaga Mutu
Pengertian program menjaga mutu banyak macamnya, beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting adalah:
1.       Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan (Depkes RI, 2011).
2.      Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank, 2008).
3.      Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association, 2000).
4.      Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation of Hospitals, 2010).

B.     Tujuan Program Menjaga Mutu
Tujuan Program Jaminan Mutu secara Umum dapat dibedakan atas dua. Tujuan tersebut adalah :
1.      Tujuan Umum.
Tujuan Program Jaminan Mutu adalah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

2.      Tujuan Khusus.
a.       Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
b.      Diketahuinya penyebab munculnya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselanggarakan.
c.       Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan peyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan.
d.       Terselenggaranya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan.
e.       Tersusunnya saran dan tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

C.     Syarat Program Menjaga Mutu
Syarat program menjaga mutu banyak macamnya, beberapa dari persyaratan yang dimaksud dan dipandang penting ialah:
1.      Bersifat khas.
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus bersifat khas, dalam arti jelas sasaran, tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta diarahkan hanya untuk hal-hal yang bersifat pokok saja. Dengan adanya syarat seperti ini, maka jelaslah untuk dapat melakukan program menjaga mutu yang baik perlu disusun dahulu rencana kerja program menjaga mutu.
2.      Mampu melaporkan setiap penyimpangan.
Syarat kedua yang harus dipenuhi ialah kemampuan untuk melaporkan setiap penyimpangan secara tepat, cepat dan benar. Untuk ini disebut bahwa suatu program menjaga mutu yang baik seyogianya mempunyai mekanisme umpan balik yang baik.
3.      Fleksibel dan berorientasi pada masa depan.
Syarat ketiga yang harus dipenuhi ialah sifatnya yang fleksibel dan berorientasi pada masa depan. Program menjaga mutu yang terlau kaku dalam arti tidak tanggap terhadap setiap perubahan, bukanlah program menjaga mutu yang baik.
4.      Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi.
Syarat keempat yang harus dipenuhi ialah harus mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi. Program menjaga mutu yang berlebihan, terlalu dipaksakan sehingga tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena itu bukanlah suatu program yang baik.

5.      Mudah dilaksanakan.
Syarat kelima adalah tentang kemudahan pelaksanaannya, inilah sebabnya sering dikembangkan program menjaga mutu mandiri (Self assesment). Ada baiknya program tersebut dilakukan secara langsung, dalam arti dilaksanakan oleh pihak-pihak yang melaksanakan pelayanan kesehatan .
6.      Mudah dimengerti.
Syarat keenam yang harus dipenuhi ialah tentang kemudahan pengertiannya. Program menjaga mutu yang berbelit-belit atau yang hasilnya sulit dimengerti, bukanlah suatu program yang baik.

D.    Manfaat Program Menjaga Mutu
1.      Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai
2.      Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan.
3.      Mendorong serta meningkatkan efisien dalam pengelolaan pekayanan kesehatan.
4.      Melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari gugatan hokum
5.      Semakin meningkatnya mutu pelayanan.

E.     Program Menjaga Mutu Konkuren
Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan non medis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.Program menjaga mutu konkuren dinilai paling baik, namun paling sulit dilaksanakan. Penyebab utamanya adalah karena adanya factor tentang rasa serta ‘bias’ pada waktu pengamatan. Seseorang akan cenderung lebih berhati-hati, apabila mengetahui sedang diamati. Kecuali apabila pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh satu tim (team work), atau apabila telah terbentuk kelompok kesejawatan .
Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjuk pada penampilan (performance) dari pelayanan kesehatan yang dikenal dengan Keluaran (output) yaitu hasil akhir kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya. Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses (process), masukan (input) dan lingkungan (environment).Maka jelaslah bahwa baik atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.
Untuk mengukur dan menilai mutu asuhan dilaksanakan melalui berbagai metoda sesuai kebutuhan.Metode yang digunakan adalah :
1.      Audit
Audit adalah pengawasan yang dilakukan terhadap masukan, proses,   lingkungan dan keluaran apakah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Audit dapat dilaksanakan konkuren atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada (rutin) atau mengumpulkan data baru. Dapat dilakukan secara rutin atau merupakan suatu studi khusus.
2.      Review
Review merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai maupun terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang diberikan.
3.      Survey
Survey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur. Misalnya : survei kepuasan pasien.
4.      Observasi terhadap asuhan pasien,Meliputi observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
 Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan nonmedis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.



DAFTAR PUSTKA


Depkes RI (2011), Pelaksanaan jaminan mutu pelayanan kesehatan gugus 1, Jakarta
Depkes RI (2009), Standarpelayanan mutu, Jakarta
Depkes RI (2002), Pedoman Supervisi Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan,  Jakarta









1 komentar:

  1. The Best Baccarat, Rules, Payouts and Strategies You Can Use to
    The Best Baccarat Strategy · febcasino Rule of thumb: If you make a game of Baccarat kadangpintar and the other cards, you must try a “Play the Cards” game. · Rule of thumb: if you make a game of Baccarat and 샌즈카지노 the other cards, you must try

    BalasHapus